MEMAHAMI MAKNA TAHUN BARU HIJRIYAH
Puasa memang dikhususkan untuk mengendalikan hawa nafsu. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist,
”Pada bulan puasa syatan-syaitan diikat, sedangkan pintu-pintu Surga dibuka.” (H.R. Bukhari).
Allah
mengikat syaitan selama bulan puasa agar seseorang memusatkan dirinya
mengendalikan hawa nafsu yang berasal dari dalam dirinya, yaitu nafsu
perut dan seks. Apabila masih terjadi kemaksiatan dimana-mana di bulan
suci Ramadhan, berarti manusia-manusia itu sendiri tabiatnya sudah sama
dengan syaitan, karena disebutkan dalam surat An-Naas [114]: ayat 6,
bahwa syaitan itu terdiri dari 2 golongan, golongan jin dan golongan
manusia.
Setelah selesai mengendalikan hawa nafsu, diharapkan
kita semua “lulus” dihari yang fitri (1 syawal) menjadi insan yang ber
“taqwa” , kita kemudian dituntut untuk menghadapi dan bahkan
melenyapkan musuh yang berasal dari luar, yaitu godaan syaitan. Kendati
godaan syaitan dan nafsu sama-sama tidak