Makna di Balik Kupatan atau Ketupat

Sunan Kalijaga membudayakan Hari Raya Setelah Ramadlon dengan dua kali Hari Raya yang biaa di sebut bhodho, yaitu lebaran pada umumnya dan bhodho kupat atau kupatan. bhodho sendiri diambil dari bahasa Arab Ba’da yang artinya sudah. Bodho kupat sendiri di mulai seminggu sesudah lebaran. yang biasanya pada waktu itu masyarakat jawa khusunya mlai sibuk membuat atau menganyam selongsong untuk kupat. dan yang sudah dimasak dihantarkan ke kerabat ataupun tetangga. di sebagian wilayah dijawa khususnya jawa tengah bhodho kupat atau kupatan diawali dengan kondangan semingu setelah lebaran. kondangan dapat diartikan berkumpul bersama suatu golongan masyarakat semisal warga satu desa atau satu RT untuk melakukan syukuran.

Konon tradisi kupatan ini menyebar hingga ke luar jawa yang dibawa oleh orang-orang jawa yng merantau ke sana.

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda