Memartabatkan Pekerja Sampah

Pertama, secara nasional tidak pernah ada kehirauan melalui political will yang sungguh-sungguh untuk memperjuangkan dan melindungi mereka. Negara ini tidak punya regulasi yang menghargai profesi mereka secara beradab.
Kedua, ketika sampah menjadi persoalan maka yang diributkan (di kota manapun di republik ini) adalah ketakutan akan adanya ancaman wabah penyakit yang akan menyerang kita, dan tidak mempersoalkan ancaman berbagai penyakit yang setiap hari dihadapi oleh para pekerja sampah.
Ketiga, pemerintah dan kita sesungguhnya dapat dan bisa berbuat untuk memanusiawikan mereka tetapi karena kita "belum pernah" menjadi pekerja sampah maka kita tidak pernah berempati dan memiliki rasa altruisme terhadap mereka. Bahkan banyak dari kita yang telanjur menganggap "jijik" terhadap jenis pekerjaan ini sebagaimana kita jijik terhadap sampah. Sebuah cara pandang yang terlalu bodoh ketika kita alpa bahwa pekerja sampah juga manusia. Mereka bukan

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda